Gambaran umum Jenis gulma air Egeria
densa
Egeria
densa merupakan salah satu tumbuhan air tipe tenggelam yang hidup di air
tawar. Tumbuhan ini dapat dijumpai sebagai tanaman hias di dalam akuarium. Beberapa
laporan menyebutkan bahwa akibat pertumbuhannya yang cepat, tumbuhan air yang
awalnya berasal dari Amerika Selatan ini kini menyebar luas dan menjadi gulma
di beberapa negara seperti: Jepang, Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat,
termasuk di Indonesia (Csurhes et al. 2008; Walsh 2012).
Klasifikasi Egeria densa
Klasifikasi
Egeria densa berdasarkan www.
plants.usda.gov adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida -
Monocotyledon
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus :
Egeria
Spesies : Egeria densa
Nama umum
(internasional) dari Egeria densa
adalah: Dense waterweed, anacharis,
Brazilian elodea, egeria, leafy elodea, Brazilian waterweed, waterpes, South
American waterweed (Csurhes et al. 2008).
Morfologi
Batang
E.
densa berbentuk silinder, kokoh, bisa bercabang atau tidak bercabang. Akar
dapat tumbuh secara bebas dari kedua ujung tangkai batang. Panjang daun sekitar
1-3 cm, dengan lebar mencapai 5 mm. Daun tersusun di sepanjang batang,
membentuk lingkaran mengelilingi batang dengan jumlah 4-8 helai untuk setiap
lingkaran. Morfologi E. densa disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1.
Morfologi Ederia densa (www.wikipedia.org)
Sifat hidup
Dominasi
E. densa pada suatu perairan ditandai
dengan terbentuknya hamparan koloni. Pada kondisi lingkungan yang sesuai, pertumbuhan E. densa akan berlangsung dengan cepat. Keberadaan E. densa
dalam jumlah banyak akan
menutupi kolom perairan hingga permukaan air, serta menghalangi masuknya cahaya
ke badan perairan. Invasi E. densa dapat
menyebabkan pengurangan populasi dari tumbuhan asli serta mengurangi populasi
ikan dan kehidupan biota air lain di perairan tersebut.
Bioekologi
a.
Habitat
E. densa ditemukan di berbagai tipe perairan
tawar, seperti: danau, waduk, kolam, serta sungai berarus lemah. Carillo et al. (2006) melaporan bahwa E. densa banyak ditemukan perairan
tergenang di sepanjang daerah litoral dan masih ditemukan pada pinggiran
perairan dengan kemiringan di atas 40%. Keberadaan E.densa di perairan disajikan pada Gambar 2.
Sebagai tumbuhan air tipe tenggelam, akar dari E. densa akan berada dalam
substrat, bahkan ada yang dijumpai pada kedalaman perairan hingga 7 meter
(Carillo et al. 2006; Csurhes et al. 2008). E. densa juga bisa bertahan dalam
kondisi mengapung/ tidak menempel pada substrat di perairan tergenang atau
mengalir.
Gambar 2. Posisi Egeria densa di perairan (Carillo et al. 2006)
b.
Pertumbuhan
Batang akan tumbuh maksimal hingga permukaan air. Bunga dari E. densa dapat mengapung atau muncul di
permukaan air. E. densa dapat ditumbuhkan dari E. densa muda (bibit yang dilengkapi akar
utuh) atau dari potongan batang/ fragmen (tanpa akar).
c.
Reproduksi
E. densa termasuk dalam tumbuhan dioecious, artinya setiap individu hanya
memiliki satu jenis kelamin: jantan atau betina. Perbedaan jenis kelamin
ditandai dengan perbedaan bunga. Parsons dan
Cuthbertson (2001), diacu dalam Csurhes et al. (2008)
melaporkan bahwa bunga
jantan diproduksi pada bulan November – Desember dan berbunga hingga akhir
Februari. Sedangkan untuk bunga betina, belum pernah dilaporkan.
Tidak ditemukannya bunga pada populasi E. densa yang diintroduksi pada suatu perairan, menandakan bahwa
penyebaran terjadi melalui patahan batang atau fragmen. Kedua ujung dari
fragmen merupakan pangkal batang. Batang atau fragmen yang terputus memiliki
potensi untuk tumbuh sebagai individu baru.
d.
Faktor lingkungan
E. densa lebih
memilih perairan dengan temperatur hangat dan iklim dingin subtropis
(temperatur jarang melebihi 30°C). Csurhes et al. (2008) menyebutkan berdasarkan hasil penelitian dari beberapa ilmuwan,
diketahui bahwa pertumbuhan opimum E. densa ditemukan
pada temperatur sekitar 24°C. Keberadaan E. densa di area tropis
dan substropis terbatas pada daerah yang berada pada ketinggian dan
ketersediaan sumber air yang cukup. E.
densa dapat beradaptasi dengan baik
pada iklim dingin serta dapat bertahan pada kondisi beku selama musim gugur
melalui penyimpanan karbohidrat di daun dan batang (Haramoto & Ikusima 1988;
Csurhes et al. 2008). Hal ini mengindikasikan bahwa E. densa
memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan temperatur dan musim
(Gambar 3).
Gambar 3.
Daur hidup Egeria densa di daerah subtropis
(Haramoto
& Ikusima 1988)
E. densa dapat mentolelir secara luas kondisi
lingkungan serta tingkatan nutrien, terutama fosfor. E. densa membutuhkan intensitas cahaya yang rendah dan
tidak dapat mentolerir cahaya dengan intensitas yang tinggi. Temperatur air yang tinggi (> 30°C) dan intensitas cahaya yang tinggi dapat menyebabkan penuaan
biologis (senescence).
Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Carillo et
al. (2006) terkait distribusi biomassa, pertumbuhan, dan pembusukan E. densa di waduk pada dataran tinggi di daerah tropis, dapat memberikan
informasi bahwa rata-rata biomassa E. densa di perairan tersebut sebesar
522 gr/m2. Biomassa tertinggi ditemukan pada perairan dengan
kedalaman sedang dan kemiringan dasar perairan yang meningkat. Posisi stasiun
yang berada dekat dengan masukan air sungai serta di dekat air keluaran (effluent)
waduk memiliki biomassa E. densa yang lebih tinggi dari pada stasiun
yang berada di tengah waduk. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya keterkaitan
dengan jumlah bahan organik dengan biomassa E. densa.
Laju
pertumbuhan relatif dan laju pemanjangan batang E. densa berkorelasi
negatif dengan kedalaman. Hal ini diduga akibat adanya perbedaan intensitas
matahari yang diterima, terkait dengan proses fotosintesis di perairan
tersebut. Biomassa E. densa tertinggi ditemukan pada daerah dengan laju
pembusukan terendah.
Penyebaran
E. densa
pertama kali diintroduksi dari Amerika Selatan ke beberapa negara di Eropa,
Asia, serta Australia. Penyebaran E.
densa dalam jarak yang jauh lebih dominan terjadi karena campur tangan
manusia dibandingkan dengan penyebaran secara alami. Penyebaran secara sengaja dapat
terjadi melalui E. densa yang dibawa sebagai
tanaman hias untuk akuarium. Penyebaran yang terjadi secara tidak sengaja dapat
terjadi akibat patahan batang atau fragmen E.
densa yang tersangkut di kapal atau menempel pada benda yang di bawa
manusia lalu masuk ke perairan umum di tempat lain.
Eutrofikasi dan Egeria densa
Produktivitas
makrofita di suatu perairan dapat dinilai berdasarkan biomassa yang dihasilkan
makrofita tersebut pada luasan tertentu dan waktu tertentu. Semakin besar
biomassa yang dihasilkan dan semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan biomassa dalam jumlah tertentu, menyebabkan melimpahnya suatu
jenis makrofita di suatu ekosistem perairan.
Melimpahnya
suatu jenis makrofita menandakan bahwa habitat di ekosistem perairan tersebut mendukung
untuk tumbuh dan berkembang makrofita secara cepat. Sehingga jenis tersebutlah yang mampu memanfaatkan
relung yang ada dan mendominasi perairan. Fenomena ini berkaitan erat dengan
sejumlah faktor antara lain: temperatur, intensitas cahaya matahari,
ketersediaan nutrien, laju pemanfaatan nutrien (regenerasi), dan musim
pertumbuhan. Hal inilah yang bisa menjadi pemicu melimpahnya jumlah E. densa di suatu perairan.
Sebagai
organisme autotrof, E. densa akan
melakukan proses fotosintesis. Proses anabolisme ini akan memanfaatkan
bahan-bahan anorganik (nutrien) yang berasal dari dekomposisi bahan
organik (bahan organik autochtonous atau allochtonous) serta membutuhkan air dan energi dari cahaya matahari.
Semakin tinggi konsentrasi nutrien, maka ketersediaan nutrien untuk
fotosintesis akan semakin banyak. Bila kondisi lingkungan (temperatur,
intensitas cahaya matahari, dan parameter kualitas air lainnya) di suatu
perairan mendukung untuk proses fotosintesis, maka produktivitas E. densa akan meningkat. Hal ini pun akan sangat
dipengaruhi oleh laju pemanfaatan nutrien oleh E. densa. Semakin cepat regenerasi dalam memanfaatkan nutrien, maka
semakin tinggi pula produktivitas E. densa
di perairan.
Referensi
Carrillo Y, A Guarı´n,
G
Guillot. 2006. Biomass
Distribution, Growth and Decay of Egeria densa in a Tropical High-Mountain Reservoir
(NEUSA, Colombia). Journal Aquatic Botany
85: 7–15.
Haramoto T, I Ikusima. 2008. Life Cycle of Egeria
densa Planch, An Aquatic Plant Naturralized in Japan. Aquatic
Botany 30: 389-403.
http.www.plants.usda.gov. terhubung berkala, diakses tanggal 27 November
2012.
http.www. Wikipedia.org. terhubung berkala, diakses
tanggal 27 November 2012.
Steve Csurhes, Martin Hannan-Jones and Amanda Dimmock. 2008. Pest Plant
Risk Assessment - Dense Waterweed (Egeria
densa). Brisbane: Biosecurity QueenslandDepartment of Primary Industries and
Fisheries, Queensland. 16 p.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar