Selasa, 18 Desember 2012

Gulma Air Egeria densa: Sifat Hidup, Bioekologi, serta Penyebarannya



Gambaran umum Jenis gulma air Egeria densa
            Egeria densa merupakan salah satu tumbuhan air tipe tenggelam yang hidup di air tawar. Tumbuhan ini dapat dijumpai sebagai tanaman hias di dalam akuarium. Beberapa laporan menyebutkan bahwa akibat pertumbuhannya yang cepat, tumbuhan air yang awalnya berasal dari Amerika Selatan ini kini menyebar luas dan menjadi gulma di beberapa negara seperti: Jepang, Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, termasuk di Indonesia (Csurhes et al. 2008; Walsh 2012).

Klasifikasi Egeria densa
Klasifikasi Egeria densa berdasarkan www. plants.usda.gov adalah sebagai berikut:
Kingdom        : Plantae
Divisi              : Magnoliophyta
Kelas             : Liliopsida - Monocotyledon
Ordo              : Hydrocharitales
Famili             : Hydrocharitaceae
Genus            : Egeria
Spesies          : Egeria densa

Nama umum (internasional) dari Egeria densa adalah: Dense waterweed, anacharis, Brazilian elodea, egeria, leafy elodea, Brazilian waterweed, waterpes, South American waterweed (Csurhes et al. 2008).


Morfologi
Batang E. densa berbentuk silinder, kokoh, bisa bercabang atau tidak bercabang. Akar dapat tumbuh secara bebas dari kedua ujung tangkai batang. Panjang daun sekitar 1-3 cm, dengan lebar mencapai 5 mm. Daun tersusun di sepanjang batang, membentuk lingkaran mengelilingi batang dengan jumlah 4-8 helai untuk setiap lingkaran.  Morfologi E. densa disajikan pada Gambar 1.



Gambar 1. Morfologi Ederia densa (www.wikipedia.org)

Sifat hidup
Dominasi E. densa pada suatu perairan ditandai dengan terbentuknya hamparan koloni. Pada kondisi lingkungan yang sesuai,  pertumbuhan E. densa akan berlangsung dengan cepat. Keberadaan E. densa dalam jumlah banyak akan menutupi kolom perairan hingga permukaan air, serta menghalangi masuknya cahaya ke badan perairan. Invasi E. densa dapat menyebabkan pengurangan populasi dari tumbuhan asli serta mengurangi populasi ikan dan kehidupan biota air lain di perairan tersebut.

Bioekologi
a.    Habitat
E. densa ditemukan di berbagai tipe perairan tawar, seperti: danau, waduk, kolam, serta sungai berarus lemah. Carillo et al. (2006) melaporan bahwa E. densa banyak ditemukan perairan tergenang di sepanjang daerah litoral dan masih ditemukan pada pinggiran perairan dengan kemiringan di atas 40%. Keberadaan E.densa di perairan disajikan pada Gambar 2.
Sebagai tumbuhan air tipe tenggelam, akar dari E. densa  akan berada dalam substrat, bahkan ada yang dijumpai pada kedalaman perairan hingga 7 meter (Carillo et al. 2006; Csurhes et al. 2008). E. densa juga bisa bertahan dalam kondisi mengapung/ tidak menempel pada substrat di perairan tergenang atau mengalir.


 

Gambar 2. Posisi Egeria densa di perairan (Carillo et al. 2006)

b.   Pertumbuhan
Batang akan tumbuh maksimal hingga permukaan air. Bunga dari E. densa dapat mengapung atau muncul di permukaan air. E. densa dapat ditumbuhkan dari E. densa muda (bibit yang dilengkapi akar utuh) atau dari potongan batang/ fragmen (tanpa akar).

c.    Reproduksi
E. densa termasuk dalam tumbuhan dioecious, artinya setiap individu hanya memiliki satu jenis kelamin: jantan atau betina. Perbedaan jenis kelamin ditandai dengan perbedaan bunga. Parsons dan Cuthbertson (2001), diacu dalam Csurhes et al. (2008) melaporkan bahwa bunga jantan diproduksi pada bulan November – Desember dan berbunga hingga akhir Februari. Sedangkan untuk bunga betina, belum pernah dilaporkan.
Tidak ditemukannya bunga pada populasi E. densa yang diintroduksi pada suatu perairan, menandakan bahwa penyebaran terjadi melalui patahan batang atau fragmen. Kedua ujung dari fragmen merupakan pangkal batang. Batang atau fragmen yang terputus memiliki potensi untuk tumbuh sebagai individu baru.

d.   Faktor lingkungan
E. densa lebih memilih perairan dengan temperatur hangat dan iklim dingin subtropis (temperatur jarang melebihi 30°C). Csurhes et al. (2008) menyebutkan berdasarkan hasil penelitian dari beberapa ilmuwan, diketahui bahwa pertumbuhan opimum E. densa ditemukan pada temperatur sekitar 24°C. Keberadaan E. densa di area tropis dan substropis terbatas pada daerah yang berada pada ketinggian dan ketersediaan sumber air yang cukup. E. densa dapat beradaptasi dengan baik pada iklim dingin serta dapat bertahan pada kondisi beku selama musim gugur melalui penyimpanan karbohidrat di daun dan batang (Haramoto & Ikusima 1988; Csurhes et al. 2008). Hal ini mengindikasikan bahwa E. densa memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan temperatur dan musim (Gambar 3).



 

Gambar 3. Daur hidup Egeria densa di daerah subtropis
(Haramoto & Ikusima 1988)

E. densa dapat mentolelir secara luas kondisi lingkungan serta tingkatan nutrien, terutama fosfor. E. densa  membutuhkan intensitas cahaya yang rendah dan tidak dapat mentolerir cahaya dengan intensitas yang tinggi. Temperatur air yang tinggi (> 30°C) dan intensitas cahaya yang tinggi dapat menyebabkan penuaan biologis (senescence).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Carillo et al. (2006) terkait distribusi biomassa, pertumbuhan, dan pembusukan E. densa di waduk pada dataran tinggi di daerah tropis, dapat memberikan informasi bahwa rata-rata biomassa E. densa di perairan tersebut sebesar 522 gr/m2. Biomassa tertinggi ditemukan pada perairan dengan kedalaman sedang dan kemiringan dasar perairan yang meningkat. Posisi stasiun yang berada dekat dengan masukan air sungai serta di dekat air keluaran (effluent) waduk memiliki biomassa E. densa yang lebih tinggi dari pada stasiun yang berada di tengah waduk. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya keterkaitan dengan jumlah bahan organik dengan biomassa E. densa.
Laju pertumbuhan relatif dan laju pemanjangan batang E. densa berkorelasi negatif dengan kedalaman. Hal ini diduga akibat adanya perbedaan intensitas matahari yang diterima, terkait dengan proses fotosintesis di perairan tersebut. Biomassa E. densa tertinggi ditemukan pada daerah dengan laju pembusukan terendah.

Penyebaran
E. densa pertama kali diintroduksi dari Amerika Selatan ke beberapa negara di Eropa, Asia, serta Australia. Penyebaran E. densa dalam jarak yang jauh lebih dominan terjadi karena campur tangan manusia dibandingkan dengan penyebaran secara alami. Penyebaran secara sengaja dapat terjadi melalui E. densa yang dibawa sebagai tanaman hias untuk akuarium. Penyebaran yang terjadi secara tidak sengaja dapat terjadi akibat patahan batang atau fragmen E. densa yang tersangkut di kapal atau menempel pada benda yang di bawa manusia lalu masuk ke perairan umum di tempat lain.

Eutrofikasi dan Egeria densa
Produktivitas makrofita di suatu perairan dapat dinilai berdasarkan biomassa yang dihasilkan makrofita tersebut pada luasan tertentu dan waktu tertentu. Semakin besar biomassa yang dihasilkan dan semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan biomassa dalam jumlah tertentu, menyebabkan melimpahnya suatu jenis makrofita di suatu ekosistem perairan.
Melimpahnya suatu jenis makrofita menandakan bahwa habitat di ekosistem perairan tersebut mendukung untuk tumbuh dan berkembang makrofita secara cepat. Sehingga  jenis tersebutlah yang mampu memanfaatkan relung yang ada dan mendominasi perairan. Fenomena ini berkaitan erat dengan sejumlah faktor antara lain: temperatur, intensitas cahaya matahari, ketersediaan nutrien, laju pemanfaatan nutrien (regenerasi), dan musim pertumbuhan. Hal inilah yang bisa menjadi pemicu melimpahnya jumlah E. densa di suatu perairan.
Sebagai organisme autotrof, E. densa akan melakukan proses fotosintesis. Proses anabolisme ini akan memanfaatkan bahan-bahan anorganik (nutrien) yang berasal dari dekomposisi bahan organik  (bahan organik autochtonous atau allochtonous) serta membutuhkan air dan energi dari cahaya matahari. Semakin tinggi konsentrasi nutrien, maka ketersediaan nutrien untuk fotosintesis akan semakin banyak. Bila kondisi lingkungan (temperatur, intensitas cahaya matahari, dan parameter kualitas air lainnya) di suatu perairan mendukung untuk proses fotosintesis, maka produktivitas E. densa  akan meningkat. Hal ini pun akan sangat dipengaruhi oleh laju pemanfaatan nutrien oleh E. densa. Semakin cepat regenerasi dalam memanfaatkan nutrien, maka semakin tinggi pula produktivitas E. densa  di perairan.

Referensi
Carrillo Y, A Guarı´n, G Guillot. 2006. Biomass Distribution, Growth and Decay of Egeria densa in a Tropical High-Mountain Reservoir (NEUSA, Colombia). Journal Aquatic Botany 85: 7–15.

Haramoto T, I Ikusima. 2008. Life Cycle of Egeria densa Planch, An Aquatic Plant Naturralized in Japan. Aquatic Botany 30: 389-403.

http.www.plants.usda.gov. terhubung berkala, diakses tanggal 27 November 2012.

http.www. Wikipedia.org. terhubung berkala, diakses tanggal 27 November 2012.

Steve Csurhes, Martin Hannan-Jones and Amanda Dimmock. 2008. Pest Plant Risk Assessment - Dense Waterweed (Egeria densa). Brisbane: Biosecurity QueenslandDepartment of Primary Industries and Fisheries, Queensland. 16 p.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar